Kami semua sudah sepakat untuk bersatu dan muaranya adalah melegalkan Aremania itu sendiri. Jadi untuk munas nanti, agenda kami hanya satu yakni memilih presidium, bukan isu-isu lainnya.
Totalsports.id – Arema fans segera memasuki era baru dalam hal organisasi suporter di sepak bola Indonesia. Mereka lantas menyiapkan agenda bertajuk Musyawarah Nasional (Munas) Aremania Satu dalam waktu dekat.
Dalam munas ini, kemudian akan memilih 7 dari 9 kandidat yang akan menghuni presidium. Tim kepanitiaan munas juga sudah menguji masing-masing kandidat sebelum dilakukan pemilihan pada awal Juni 2024 mendatang.
Tim penguji sendiri terdiri dari 5 orang yang berasal dari berbagai unsur yang ada di Malang Raya. Mereka diantaranya dari suporter, media hingga praktisi akademis dari Universitas Brawijaya Malang.
Muara dari agenda Munas Aremania Satu ini pun mengarah pada pembentukan organisasi yang legal. Dan setelah presidium terbentuk, nantinya ada Tim 9 yang akan merumuskan .AD (Anggaran Dasar)/ART (Anggaran Rumah Tangga) organisasi.
“Tim 9 nantinya untuk melembagakan yang memiliki tugas untuk menyusun AD/ART organisasi. Didalamnya nanti ada perangkat organisasi yang dijadikan panduan,” kata Syamsul Arifin, selaku perwakilan Tim 9 dalam press conferrence di Kota Malang, Sabtu (25/05/2024).
Sistem Voting

Foto : press conferrence Musyawarah Nasional Aremania (c) Bimaswara Dumugi
Munas Aremania Satu ini digelar dengan sistem voting dari para pemegang suara di kalangan Arema fans. Para voter ini berjumlah 177 yang sudah terkonfirmasi, yang merupakan perwakilan dari para koordinator wilayah (korwil) Aremania yang ada di Malang Raya dan daerah lainnya.
“Proses pemilihan nantinya digelar pada 1 Juni 2024. Sedangkan untuk pengukuhan (susunan presidium) dilakukan pada 2 Juni 2024,” ujar Ketua Panitia Munas Aremania Satu, Dyan kepada awak pers.
Lantas, bagaimana sistem voting untuk korwil yang berada di luar Malang Raya? Seperti para perwakilan korwil Aremania yang ada di Jakarta, Bandung, atau daerah lain di Indonesia, atau bahkan di luar negeri.
“Kami memberikan fasilitas kepada korwil/komunitas yang tidak bisa hadir, terutama untuk yang berada di luar negeri. Jadi kami menyediakan sistem (voting melalui) barcode untuk mereka,” ungkap Dyan.
“Kami semua sudah sepakat untuk bersatu dan muaranya adalah melegalkan Aremania itu sendiri. Jadi untuk munas nanti, agenda kami hanya satu yakni memilih presidium, bukan isu-isu lainnya,” sambung dia.
Baca Juga :