Totalsports.id – Kasus penunggakan gaji pemain kembali terjadi di dunia olahraga Indonesia. Kali ini mencuat kasus penunggakan gaji pemain Kasuarina Giga FC. Klub Liga Futsal Profesional asal Lampung ini belum melunasi hak pemain sejak November 2023.
Sudah hampir 7 bulan pemain Kasuarina Giga FC belum menerima haknya. Masalah gaji seperti ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa klub futsal juga sudah pernah mengalami.
Namun beberapa kasus sudah berhasil diselesaikan sebelum mencuat ke publik. Tapi kasus Kasuarina Giga FC mencuat usai pemainnya menyampaikan kondisi internal tim.
Permasalahan ini menarik perhatian pemerhati futsal Indonesia Vennard Hutabarat. Vennard sampai mengunggah video kejadian ini di media sosial pribadinya. Dirinya mengaku kecewa dengan kondisi futsal Indonesia. Karena kasus seperti ini terus saja berulang setiap tahunnya.
“Ini kasus yang sudah banyak terjadi di Liga Futsal Profesional. Tapi pemain tidak berani untuk buka suara,” jelasnya.
Vennard mengaku sudah berulang kali memberikan usul kepada Federasi Futsal Indonesia untuk membentuk asosiasi pemain. Hal seperti ini sudah dibentuk di PSSI. Sehingga setiap ada masalah APPI bisa menjadi jembatan.
“Kami sudah usulkan ke FFI untuk membentuk asosiasi pemain. Ini bentuk perlindungan terhadap hak-hak pemain. Di sepak bola sudah berjalan dengan baik,” terangnya.
Dengan membentuk asosiasi dan besinergi dengan APPI nantinya setiap masalah yang ada bisa diselesaikan. Penyelesaian bisa melalui Badan Arbitase Keolahragaan Indonesia (BAKI) atau Nasioanal Disputer Resolution Chamber (NDRC).
“Asosiasi ini sifatnya membantu penyelesaian masalah dengan lembaga yang ada. Tapi selama ini belum ada respon yang nyata dari FFI. Seperti sekarang hak pemain juga belum jelas,” ungkapnya.
Pemain Kasuarina Giga FC Mulai Bersuara
Mencuatnya kasus tunggakan gaji ini merupakan akumulasi kekecewaan para pemain. Setelah menunggu selama 7 bulan mereka baru berani bersuara. Selama ini pemain terkesan menunggu itikad baik dari manajemen.
Namun setelah ditunggu manajemen Kasuarina Giga FC terkesan menghilang. Bahkan pemain dibiarkan begitu saja tanpa ada kejelasan.
Hal ini membuat pemain sempat bingung untuk melanjutkan kompetisi. Akhirnya pemain sepakat untuk tetap berkompetisi. Meski mereka harus berusaha secara mandiri.
Langkah ini diambil agar pemain tetap eksis di kompetisi. Mereka berpikir menjaga profesionalitas dan integritasnya. Namun juga tidak ada tanggapan dari FFI.
Hingga saat ini pemain masih belum menerima haknya.
Mereka masih menunggu langkah dari FFI untuk mencari solusi. Beberapa kali pemain mencari pendana baru tapi belum juga berhasil.
Baca Juga: Dimulai Agustus, Kontestan Liga 1 2024/2025 Diharapkan Lulus AFC Club Licensing