Table of Contents
Totalsports.id – Di dunia balap mobil, dua nama besar selalu menjadi sorotan: Formula 1 (F1) dan Formula E (FE). Keduanya menghadirkan pertarungan sengit di atas aspal, namun dengan nuansa dan filosofi yang berbeda.
Bagi orang awam, dua ajang balap ini sekilas terlihat mirip. Jika ditelusuri lebih dalam, ada beberapa perbedaan mencolok antara Formula 1 dan Formula E ini.
Jantung pacu para ‘kuda besi’
F1 menggunakan mesin bertenaga besar dengan raungan dahsyat yang menjadi ciri khas. Teknologi hybrid pun mulai disematkan, memadukan kekuatan mesin bakar internal dengan motor listrik.
Di sisi lain, FE sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan, yaitu motor listrik. Suara gesekan ban di aspal menjadi melodi utama, merepresentasikan transisi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Jadi jangan heran jika balapan Formula E lebih senyap.

Sirkuit Formula E Jakarta
Sirkuit balapan
F1 menjelajahi sirkuit legendaris, seperti Monza dan Silverstone, dengan trek panjang dan berliku. Kecepatan tinggi menjadi daya tarik utama, di mana para pembalap melesat bagaikan peluru.
Sementara FE memilih sirkuit jalanan yang lebih pendek dan sempit, meliuk di antara gedung pencakar langit dan ikon kota. Atraksi ini membawa balap lebih dekat dengan publik, sekaligus mempromosikan penggunaan kendaraan ramah lingkungan di perkotaan.
Format balapan
F1 menggelar sesi latihan, kualifikasi dan race yang terpisah selama tiga hari. Durasi race umumnya mencapai 2 jam, menuntut strategi dan ketahanan fisik para pembalap.
Di sisi lain, FE mengemas semua rangkaian acara dalam satu hari, dengan race yang lebih singkat dan dinamis dengan durasi sekitar 45 menit. Sistem Attack Mode menambah bumbu ketegangan, di mana pembalap dapat meningkatkan performa mobilnya dalam waktu singkat untuk menyalip lawan.

Perbedaan desain mobil Formula 1 vs Formula E | pitstopweekly.com
Filosofi yang tersimpan
F1 identik dengan tradisi, teknologi mutakhir dan budaya elit. Para pembalap diibaratkan gladiator modern, bertarung demi kejayaan dan prestise.
FE, di sisi lain, mengusung visi keberlanjutan dan inovasi. Balapan ini tak hanya tentang kecepatan, tetapi juga menjadi platform untuk mempromosikan energi terbarukan dan mobilitas cerdas di masa depan.
Lalu, siapa yang lebih cepat? Formula 1 atau Formula E?
Jawabannya tergantung pada sirkuit dan strategi balap. Di trek lurus panjang, F1 unggul dengan kecepatan maksimum yang lebih tinggi. Namun, di sirkuit yang rumit dan berliku, FE bisa memberikan perlawanan sengit dengan kelincahan dan akselerasi yang mumpuni.
F1 dan FE bagaikan dua sisi mata uang dalam dunia balap mobil. Keduanya menawarkan pengalaman seru dan penuh adrenalin, namun dengan karakter dan filosofi yang berbeda.
Bagi pecinta kecepatan dan tradisi, F1 adalah pilihan yang tepat. Namun, bagi mereka yang ingin menyaksikan masa depan balap yang ramah lingkungan dan penuh inovasi, FE adalah jawabannya.
Baca Juga:
Formula 2: Gerbang Menuju Puncak Balap Dunia