Table of Contents
Totalsports.id – Nama Diananda Choirunisa, atlet Panahan Indonesia, saat ini tengah menjadi pembicaraan. Prestasinya yang dapat menembus 16 besar Olimpiade Paris 2024 tentu menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Namun, apa itu panahan? bagaimana sejarah dan teknik bermainnya? Artikel ini akan membahas pengertian panahan, sejarahnya, serta beberapa teknik dasar yang perlu kamu ketahui jika tertarik untuk mencoba olahraga ini.
Panahan atau archery adalah salah satu olahraga yang menarik, menantang dan memiliki sejarah panjang bahkan sejak puluhan ribu tahun silam. Meskipun pada awalnya digunakan sebagai alat berburu dan perang, panahan kini telah menjadi olahraga kompetitif yang digemari oleh banyak orang di seluruh dunia.
Panahan adalah olahraga yang melibatkan penggunaan busur dan anak panah. Tujuan utama dari olahraga ini adalah menembakkan anak panah ke sasaran dengan akurasi setinggi mungkin. Sasaran biasanya berbentuk lingkaran yang disebut target, dengan bagian tengahnya (bullseye) memiliki nilai tertinggi.
Dalam kompetisi, penilaian didasarkan pada seberapa dekat anak panah mencapai pusat target. Meskipun terlihat sederhana, olahraga ini membutuhkan konsentrasi tinggi, teknik yang baik, serta keseimbangan antara kekuatan fisik dan ketenangan mental.
Sejarah Panahan
Sejarah panahan dimulai ribuan tahun yang lalu, tepatnya sekitar 10.000 SM. Awalnya, panahan digunakan oleh manusia purba sebagai alat berburu dan bertahan hidup. Di berbagai budaya kuno, seperti Mesir, India dan Yunani, panahan juga digunakan dalam peperangan.
Di Asia, khususnya di Jepang, panahan berkembang menjadi seni bela diri yang dikenal sebagai “Kyudo” yang berarti “Jalan Busur.” Kyudo tidak hanya berfokus pada akurasi menembak, tetapi juga pada pengembangan karakter dan disiplin diri.
Di Eropa, panahan mulai mendapatkan perhatian besar selama Abad Pertengahan. Busur panjang (longbow) menjadi senjata andalan dalam banyak pertempuran terkenal, seperti Pertempuran Agincourt pada tahun 1415. Pada abad ke-19, ketika senjata api mulai mendominasi medan perang, panahan beralih menjadi aktivitas olahraga dan rekreasi.
Panahan sebagai olahraga modern diperkenalkan pada Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1900, namun sempat tidak dipertandingkan lagi hingga diperkenalkan kembali pada Olimpiade Munich 1972. Sejak saat itu, olahraga ini terus berkembang dan menarik minat banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Manfaat Olahraga Panahan
Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Setiap kali menarik busur dan melepaskan anak panah, kita dituntut untuk fokus pada satu titik. Hal ini sangat baik untuk melatih konsentrasi dan meningkatkan kemampuan fokus.
Melatih Kesabaran: Memanah bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kesabaran. Membidik sasaran dengan tepat membutuhkan waktu dan ketenangan.
Meningkatkan Koordinasi Mata dan Tangan: Gerakan menarik busur dan melepaskan anak panah melibatkan koordinasi yang sangat baik antara mata dan tangan.
Memperkuat Otot: Olahraga ini melibatkan banyak kelompok otot, terutama otot lengan, bahu dan punggung.
Menyeimbangkan Emosi: Melakukan olahraga panahan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan emosi.
Teknik Dasar dalam Panahan
Jika kamu tertarik untuk mencoba olahraga memanah, ada beberapa teknik dasar yang perlu kamu kuasai untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam menembak. Berikut adalah beberapa teknik dasar yang perlu diperhatikan:
1. Stance (Posisi Berdiri)
Posisi berdiri adalah fondasi dari tembakan yang akurat. Posisi yang stabil dan seimbang akan membantumu mengarahkan anak panah dengan baik. Berdirilah dengan kaki selebar bahu dan tubuh menghadap ke samping, sehingga bahu, lengan dan busur berada dalam satu garis lurus dengan target.
2. Nocking (Menyematkan Anak Panah)
Nocking adalah proses menempatkan ekor anak panah pada tali busur. Pastikan anak panah terpasang dengan benar pada nock point (titik nock) untuk memastikan anak panah terlepas dengan baik saat kamu menarik busur.
3. Drawing (Menarik Tali Busur)
Setelah anak panah terpasang, tarik tali busur dengan jari-jari tangan dominan hingga tali menyentuh dagu atau sudut mulut. Pastikan kamu menariknya dengan kekuatan yang konsisten dan menggunakan otot punggung, bukan hanya lengan.
4. Aiming (Membidik)
Membidik adalah salah satu bagian paling penting dalam olahraga ini. Fokuskan pandanganmu pada target, khususnya bullseye dan gunakan ujung anak panah sebagai referensi untuk mengarahkan tembakan. Pada tahap ini, penting untuk tetap tenang dan mengatur pernapasan.
5. Release (Melepaskan Tali Busur)
Melepaskan tali busur harus dilakukan dengan lembut dan tanpa gerakan mendadak. Lepaskan tali dengan cara membiarkan jari-jari tanganmu membuka secara alami, sambil tetap menjaga postur tubuhmu agar tidak berubah. Pelepasan yang halus akan menghasilkan tembakan yang lebih akurat.
6. Follow Through (Lanjutan Setelah Melepaskan)
Setelah melepaskan anak panah, pertahankan posisi tubuhmu hingga anak panah mengenai target. Jangan langsung mengendurkan busur atau menurunkan tanganmu. Lanjutan ini membantu menjaga konsistensi dan akurasi tembakan.
Baca Juga:
Ada 4 Cabang Olahraga Baru di Olimpiade Paris 2024