Kami telah membayar apa yang memang harus diselesaikan dan oleh karena itu, proses mengenai (sanksi) larangan transfer telah ditutup
Totalsports.id – PSS Sleman akhirnya bisa bernafas lega dalam menatap kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Klub berjulukan Super Elang Jawa itu kini bisa fokus untuk menyusun skuat dengan komposisi terbaik menyambut kompetisi musim baru.
Sebagaimana diketahui, PSS Sleman sebelumnya dijatuhi sanksi larangan beraktivitas pada bursa transfer pemain selama 3 kali periode sejak April 2024. Hal ini sebagai imbas pelanggaran administrasi terhadap kontrak kerja.
Mengutip Tempo pada Selasa (16/04/2024), PSS Sleman mendapatkan sanksi itu dari FIFA selaku federasi sepak bola dunia dan efektif berlaku mulai 9 April 2024, beserta PSM Makassar pada 12 April 2024.
Kedua klub kontestan Liga 1 itu menyusul 5 klub tanah air yang dijerat sanksi serupa. Kelimanya adalah Persija Jakarta, Persiraja Aceh, Persikab Bandung, SADA Sumut FC dan Persiwa Wamena.
Jelas, sanksi itu sangat merugikan PSS Sleman, karena akan berdampak pada komposisi skuat tim. Jika sanksi tak dituntaskan segera, maka PSS Sleman dipastikan tak bisa merekrut pemain baru sepanjang 2 kali periode bursa transfer Liga 1 musim 2024/2025 dan di awal musim 2025/2026.
Situasi ini langsung ditindaklanjuti oleh PSS Sleman dengan menuntaskan kewajiban agar sanksi larangan beraktivitas di bursa transfer kompetisi digugurkan. PSS Sleman lantas menerima penghapusan sanksi melalui surat bernomor FDD-18153 dan FPSD-12803 yang telah disahkan FIFA.
“PSS telah menyelesaikan apa yang menjadi akar permasalahan tentang larangan transfer tersebut,” tutur Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada selaku badan hukum yang menaungi PSS Sleman, Gusti Randa melalui situs resmi klub pada Selasa (21/05/2024).
“Kami telah membayar apa yang memang harus diselesaikan dan oleh karena itu, proses mengenai (sanksi) larangan transfer telah ditutup,” sambung dia.
Salah Persepsi

Foto : Pemain PSS Sleman saat merayakan gol kemenangan (c) Liga Indonesia Baru
Gusti Randa lantas menjabarkan, bahwa kasus ini tak bisa lepas dari kesalahan persepsi antara klub dengan Marian Mihail. Terutama perihal kompensasi terhadap pelatih kebangsaan Rumania yang berlisensi UEFA Pro tersebut.
Marian Mihail sebelumnya menjabat sebagai head coach PSS Sleman sejak April 2023 dengan kontrak satu musim kompetisi. Namun di pertengahan jalan, kedua pihak berpisah pada Oktober 2023.
“Sedari awal, kami yakin sebenarnya persoalan tersebut dapat diatasi. Ini terjadi karena perbedaan persepsi saja. Perlu dicatat, bahwa PSS adalah salah satu klub yang tidak pernah menunda atau gagal membayar gaji pemain dan pelatih,” beber Gusti Randa.
“Saat itu, pihak yang bersangkutan lebih dulu menyatakan berhenti. Namun apapun itu, yang paling penting semuanya sudah selesai,” tambah dia.
Situasi ini membuat PSS Sleman kini bisa fokus dalam membentuk skuat dengan komposisi terbaik untuk Liga 1 musim 2024/2025. Yaitu dengan merekrut atau melepas pemain selama periode bursa transfer dibuka.
“Sekarang yang penting, bagaimana PSS menatap ke depan. Setelah larangan transfer dicabut, kami bisa segera secara pasti mendatangkan dan berburu pemain dengan maksimal untuk musim depan,” tuntas dia.
Baca Juga :