Totalsports.id – Pertandingan antara Persik Kediri versus Persis Solo pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 dipenuhi dengan banyak drama di Stadion Brawijaya, Jumat (14/2/2025).
Drama pertama terjadi saat Sutanto Tan tiba-tiba terjatuh begitu kick-off baru berjalan 6 detik. Entah apa penyebabnya, Ramiro Fergonzi secara sengaja berlari dan melayangkan sikutan.
Gedion Dapeherang selaku wasit langsung mengeluarkan kartu merah selepas melihat VAR (video assistant referee) terhadap Fergonzi. Persik lantas tampil dengan 10 pemain sejak menit 5.
Drama kedua terjadi di luar lapangan. Suporter Persis Solo datang dengan jumlah besar sehingga membuat pihak LOC kelimpungan perihal penempatan mereka.
Setelah tribun utama sisi selatan penuh, ribuan suporter dari Solo diarahkan ke tribun selatan dan tribun VIP. Meski memenuhi area field of play, namun tak mengganggu jalannya laga.

Foto : ekspresi Francisco Carneiro saat wasit menganulir gol Persik Kediri (c)iansetiawan
Drama ketiga adalah gol Majed Osman pada menit 71. Namun setelah me-review VAR, wasit membatalkan gol tersebut karena ada pemain Persik dalam posisi off-side saat Majed melepaskan shoot keras.
“Terlepas dari gol yang dianulir, pemain sudah menampilkan performa luar biasa dengan kekurangan satu pemain sejak menit 5,” pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide menerangkan.
Drama juga terjadi setelah peluit panjang. Wasit mengeluarkan 2 kartu merah kepada Sho Yamamoto dan Ramadhan Sananta karena protes berlebihan saat berjalan di lorong menuju ruang ganti stadion.
“Dua kartu merah pemain Persis Solo sudah mendapat konfirmasi dari match commisioner,” tutur media officer Persik Kediri, Haryanto.
“Saya belum tahu bagaimana laporan dari wasit soal (2) kartu merah itu. Jadi saya belum bisa komentar,” kata pelatih Persis Solo, Ong Kim Swee saat dimintai keterangan.
Baca Juga : Liga 1: Kartu Merah Pengubah Arah Hasil Pertandingan
Lampu Padam Di Liga 1

Foto (c)iansetiawan
Tak sampai disitu, drama kembali terjadi pada menit 86. Lampu penerangan di Stadion Brawijaya Kediri tiba-tiba padam hingga membuat laga terhenti selama 10 menit.
Terhentinya pertandingan akibat padamnya lampu menjadi yang pertama sepanjang 23 pekan berjalannya Kompetisi Liga 1 musim ini.
“Kami minta maaf atas padamnya lampu. Ini juga yang pertama kali terjadi sejak lampu Stadion Brawijaya aktif 2004 silam,” beber Ketua LOC Persik Kediri, Tri Widodo.
“Bukan perkara lampunya, tapi ada aliran listrik yang terputus. Lalu kenapa nyalanya agak lama? Karena ini bukan lampu LED,” pungkas Widodo.
Baca Juga : Persekabpas Kontra Tornado FC Ricuh Di Ujung Laga