Table of Contents
Totalsports.id – Persela Lamongan dengan cepat merespon sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (komdis) PSSI pada sidang Kamis (10/10/2024).
Dalam surat itu, klub berjulukan Laskar Joko Tingkir dianggap gagal menggelar pertandingan home secara aman dan nyaman di Stadion Tuban Sports Center.
Komdis PSSI melaporkan bahwa ada pelemparan, penyerangan, penganiayaan terhadap perangkat pertandingan usai laga kontra Rans Nusantara FC, Senin (7/10/2024).
Akibatnya, komdis menjatuhkan sanksi beruda denda Rp10 juta plus larangan menggelar pertandingan home dengan penonton selama 4 kali.
Jelas, sanksi ini dinilai sangat memberatkan. Terlebih, 4 laga kandang Persela itu terbentang selama 2 bulan ke depan yakni November hingga Desember 2024.
Pada periode itu, Lee Yujun dkk akan menjamu Gresik United (10/11/2024), lalu Persewar Waropen (1/12/2024), Persipura Jayapura (6/12/2024) dan Persibo Bojonegoro (21/12/2024).
Sedangkan saat ini, tim sedang butuh dukungan karena masih jauh dari target 2 besar, lantaran masih tercecer di urutan 4 klasemen sementara Grup 3.
Persela baru mengumpulkan 8 poin, tertinggal dari Persibo Bojonegoro yang memimpin klasemen dengan 15 poin, disusul Persipal Palu (10) dan Deltras FC (9).
Baca Juga : Dinamika Liga 2, Persela Menanggung Sanksi Berat
Persela Ajukan Banding
Menjalani 4 kali pertandingan tanpa dukungan suporter jelas sangat merugikan. Apalagi, lini bisnis dari penjualan tiket otomatis berkurang.
“Tentunya (hukuman 4 laga kandang tanpa penonton) sangat berat,” ujar Manajer Persela, Fariz Julinar Maurisal dalam rilis Rabu (16/10/2024).
Maka dari itu, pihaknya memutuskan untuk mengajukan banding kepada Komdis PSSI, dengan harapan mendapat keringanan hukuman.
“Upaya banding sedang kita lakukan. Semoga banding kita diterima,” imbuh figur yang dikenal sebagai pengusaha muda di Lamongan tersebut.
PSIM Evaluasi
Sementara PSIM Yogyakarta melakukan evaluasi terhadap sanksi denda dengan total Rp25 juta seusai hasil imbang 0-0 menjamu Persijap Jepara (2/10/2024) lalu.
Ada 2 pasal yang menjerat klub Laskar Mataram atas sanksi itu. Yaitu adanya lemparan botol air minuman dan penonton yang memasuki area lapangan.
“Apapun nanti bentuknya, baik itu peringatan keras atau sanksi denda, akan menjadi pembelajaran berharga bagi Panpel, manajemen, dan rekan-rekan suporter,” ungkap Ketua LOC PSIM, Wendy Umar Seno Aji.
“Kami bersama-sama semua pihak selalu melakukan evaluasi agar kedepan penyelenggaraan semakin baik lagi. Semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini,” tambah dia.
Baca Juga : Nusantara Dan Tim Non Unggulan Tebar Kejutan