Totalsports.id – Arema FC melakukan langkah strategis dalam upaya menyehatkan kondisi finansial dalam perjalanan mengarungi sisa pertandingan BRI Liga 1 2024/2025.
Keinginan untuk segera kembali bertanding di Stadion Kanjuruhan Malang mesti dikubur dalam-dalam, saat menjamu PSIS Semarang pada pekan 24 Liga 1 (24/2/2025).
Sempat tersiar kabar, bahwa klub berlogo singa menjamu PSIS di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali. Sedangkan home menjamu PSS Sleman (17/2/2025) tetap di Stadion Soepriadi Blitar.
Dan setelah mempertimbangkan sejumlah aspek, klub memutuskan untuk menggelar 2 laga home tersebut di Blitar. Bedanya, laga menjamu PSS Sleman dan PSIS Semarang tanpa penonton.

Foto : skuat Singo Edan saat menghampiri suporter di Stadion Soepriadi Blitar (c)XAremaFC
“Tetap di Blitar, karena belum ada jawaban pasti dari Pemerintah Kabupaten Malang terkait pemakaian atau sewa Stadion Kanjuruhan,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Sedangkan perihal kebijakan menggelar pertandingan tanpa penonton, klub peraih trofi Piala Presiden 2017, 2019, 2022 dan 2024 ini beralasan efisiensi anggaran.
Pada Liga 1 musim ini, Arema FC sudah menggelar 10 laga home di Stadion Soepriadi Blitar. Namun hanya 2 laga dengan kehadiran penonton banyak, yakni menjamu Persija Jakarta (2.402) dan Persib Bandung (1.164).
“Keputusan yang sangat berat, tapi harus realistis. Ada skala prioritas terkait finansial klub, memenuhi kewajiban gaji (pemain, ofisial, pegawai) dan bonus untuk tim,” Yusrinal memaparkan.
Baca Juga : Kartu Merah Pengubah Arah Hasil Pertandingan
Arema Tiru PSIS

Foto : General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi (c)aremafc.om
Yusrinal melanjutkan, bahwa klub bisa menghemat minimal Rp100 juta jika menggelar laga home tanpa penonton. Beda jika pertandingan berlangsung dengan penonton, anggarannya mencapai Rp250 juta.
“Penghematan sejumlah dana berasal dari berbagai (aspek) kepanpelan, tidak hanya satu unsur saja. Biaya peyelenggaraan pertandingan (dengan penonton) itu besar,” beber GM Arema FC tersebut.
Terlepas dari itu, PSIS Semarang sudah menerapkan kebijakan ini lebih dulu. Alasannya pun sama, untuk menggelar efisiensi di tengah minimnya kehadiran suporter di Stadion Jatidiri Semarang mulai menjamu Dewa United.
“Dengan situasi yang ada saat ini, menggelar pertandingan tanpa penonton dapat menghemat anggaran mencapai 180 juta rupiah,” terang ketua LOC PSIS, Agung Buwono pada laman resmi klub, Senin (3/2/2025).
Baca Juga : Drama Liga 1, Kartu Merah Hingga Lampu Padam Di Kediri