Table of Contents
Totalsports.id – Sabtu 1 Oktober 2022, menjadi hari paling kelam bagi sepak bola Indonesia, setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Ya, ratusan nyawa saat itu melayang begitu saja hanya karena pertandingan sepak bola kompetisi Liga 1 yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
Derbi Jatim sarat gengsi yang seharusnya menjadi tontonan bal-balan paling menarik, justru berubah menjadi bencana kemanusiaan.
Amarah, emosi hingga tangis pilu, mengiringi kepergian suporter sepak bola yang justru meregang nyawa di kandang tim Singo Edan.
Malam itu menuju Minggu (2/10/2022) dinihari WIB, Kanjuruhan penuh asap, teriakan, jeritan, hingga cacian memenuhi udara di setiap jengkal stadion.
Totalsports.id masih teringat betul, ratusan korban baik laki-laki, perempuan hingga bocah, berteriak histeris hingga terngiang terus di kepala.
Mereka terhimpit di sempitnya pintu, menahan perihnya mata dan masih ditambah sesak nafas akibat panik berhamburan menghindari gas air mata.
Sebagian lagi berada di ambang hidup dan mati dalam menanti pertolongan seadanya karena terbatasnya alat maupun petugas medis yang tak sebanding dengan korban.
Di sisi lain, tragedi ini juga menyebabkan kerugian materi yang demikian besar. Fasilitas stadion rusak parah hingga mobil-mobil kepolisian yang tak luput dari kerusakan.
Baca Juga : Arema FC Sisihkan Sebagian Hadiah Piala Presiden 2024 Untuk Korban Tragedi
135 Nyawa Korban Kanjuruhan
Totalsports.id pun masih ingat, ada 12 korban yang telah meninggal dunia ketika stadion dinyatakan steril sekira pukul 02:00 dinihari WIB, Minggu (2/10/2024).
Mereka digotong dan berjajar di sebelah bendera sepak pojok sisi utara Stadion Kanjuruhan untuk bersama-sama disemayamkan dengan mobil ambulance.
Tapi sebagian besar lain nyawanya tercabut saat sudah berada di rumah sakit. Belasan RS di sekitar Kepanjen, Kabupaten Malang jadi saksi.
Data yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pada Senin (24/10/2022), jumlah korban mencapai 135 yang dinyatakan meninggal dunia.
Sedangkan ratusan korban lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas terluka di dada, mata yang merah, memar di kulit hingga patah tulang.
Drama Derbi Jatim
Tragedi ini bermula dari pertandingan antara Arema FC versus Persebaya Surabaya. Derbi Jatim yang memang paling ditunggu di kompetisi Liga 1.
Drama sudah terjadi sejak sebelum pertandingan, ketika pengajuan panpel Arema FC ditolak aparat keamanan perihal izin pertandingan pada Sabtu (1/10/2022) pukul 20:30 WIB.
Resiko keamanan yang tinggi membuat pihak kepolisian mengizinkan laga dihelat sore hari. Tapi entah kenapa, kick-off tetap dilangsungkan malam hari di Stadion Kanjuruhan.
Pertandingan pun berjalan dramatis. Arema FC kalah 2-3 setelah 2 gol Abel Camara menit 42 dan 45+1 (penalti) dibalas oleh 3 gol Persebaya dari Silvio Junior menit 8, Leo Lelis 38 dan Sho Yamamoto 51.
Suporter yang tak puas dengan hasil, lantas berangsur turun dan memasuki lapangan. Dari sini lah, insiden paling memilukan di sepak bola Indonesia itu bermula hingga menelan ratusan korban.
Baca Juga : Persebaya Teratas, Striker Madura United On Fire