Totalsports– Viralnya jersey tandang Persedikab Kediri di jagat maya tengah jadi perbincangan. Siapa sangka dibalik cerita tersebut ada kontribusi besar apparel asal Jember. Yakni Noto Sportswear yang menjadi pembuat jersey bernuansa abu-abu navy tersebut.
Kesuksesan yang didapatkan Noto Sportswear ini bukan berjalan begitu saja. Ada proses panjang dibalik kisah jersey tersebut. Di sosial media X ramai saat kolektor asal Inggris Classic Football Shirts membahas jersey away Persedikab. Dari cuitan tersebut mulai banyak mengundang komentar netizen. Baik di Kawasan Indonesia maupun Internasional.
Banyak yang fokus membahas terkait desain jersey yang terlihat unik. Karena mengandung unsur sejarah didalamnya. Jika dilihat dari dekat ada sosok tiga pasukan yang lengkap membawa senjata. Dikombinasi dengan siluet serta perpaduan warna yang keren membuat jersey tersebut terlihat berbeda. Hal itu yang mampu menjadi daya Tarik para kolektor jersey.
Derry Cahya Novrianto salah satu owner Noto Sportswear mengatakan proses kreatifnya sendiri memakan waktu empat bulan. Untuk urusan desain dirinya menggandeng ilustrator asal Yogyakarta. Namun, untuk urusan ide timnya banyak berdiskusi dengan manajemen Persedikab Kediri. Terutama untuk mengangkat sejarah dan filosofi yang Ingin dimunculkan. ”Kami banyak melakukan diskusi karena ini terkait dengan sejarah daerah. Dari situ kami tuangkan dalam bentuk ilustrasi dan di aplikasikan desainnya,” terangnya.
Pemuda asli Jember ini mengaku ada beberapa kali revisi terkait desain. Namun, tidak sampai memakan waktu yang lama. Hanya proses penggarapan dan persiapanya yang lama sampai empat bulan. Ini merupakan bentuk keseriusan timnya dalam membuat karya. ”Setiap kali mengerjakan project kami tidak mau setengah-setengah. Karena ini karya yang harus disiapkan dengan maksimal,” jelasnya.
Perlu diketahui sejak tahun 2022 sebetulnya Noto Sportswear sudah berusaha untuk masuk ke pasas internasional. Namun, belum ada hasil hingga akhirnya di tahun 2024 ini jersey garapannya mendapatkan apresiasi positif. Hal ini tentu diluar prediksi dari tim Noto Sportswear sendiri. Karena fokus awalnya hanya memberikan jubah perang terbaik pagi punggawa Persedikab Kediri. ”Akhrinya jubah perang yang kami siapkan bisa dinikmati banyak orang. Tapi ini baru awal bagi Noto Sportswear untuk menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Langsung Dapat Orderan 1.000 Jersey

Derry menunjukkan jersey Persedikab Kediri
Bahkan sejak ramai menjadi perbincangan di dunia maya. Penjualan jersey tersebut mengalami peningkatan drastis. Dalam penjualan setelah viral langsung laku lebih dari 200 buah. Karena tingginya permintaan pihak Noto Kembali membuka penjualan. Sampai saat ini kurang lebih ada 1.000 pemesan yang tertarik. Jumlah ini menjadi rekor penjualan bagi Noto sejak resmi menjadi apparel klub lokal pada 2021 silam. ”Ini kami masih menyiapkan orderan terbaru, ada 1.000 orang yang pesan. Semoga ini menjadi bukti bahwa apparel lokal juga mampu bersaing di pasar internasional. Selain kami menjual cerita dan sejarah, kualitas juga menjadi hal yang utama,” ungkapnya.
Dirinya mengaku sempat kaget dengan antusias para penikmat jersey di Indonesia maupun Internasional. Karena saat Classic Football Shirts hanya order 150 buah. Namun, setelah viral langsung menjadi buah bibir dan banyak orang yang ingin membeli. Bahkan di awal timnya hanya menyiapkan 200 buah. Setelah habis banyak orang yang bertanya dan ingin order karena tidak kebagian. “Banyak yang DM di Instagram karena tidak kebagian. Jadi sampai bingung dan langsung diputuskan kita produksi lagi agar masyarakat bisa mengoleksi karya kami,” terangnya.
Derry mengaku saat ini dirinya juga ingin melebarkan sayap untuk Noto Sportswear. Karena akan semakin banyak lagi yang kenal dengan Noto. Bahkan setiap tahun Noto terus menambah tim yang dijadikan partner. Khusus tahun ini ada tiga tim yang bekerjasama dengan Noto. Diantaranya Persid Jember, Persedikab Kediri dan Persika Karawang. “Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi yang bekerjasama. Tentunya kami siap memberikan jubah perang terbaik untuk mereka. Targetnya setiap tahun ada tim baru yang bisa menjadi partner kami,” tutupnya.
Baca Juga :
Ramai Soal Kualitas Naturalisasi, Ini 5 Pemain Yang Flop