Table of Contents
Totalsports.id – Persik Kediri sukses mengamankan poin penuh saat menjamu Persita Tangerang pada pekan ke-5 Liga 1 2024/2025.
Tim berjulukan Macan Putih mengemas 3 angka setelah unggul tipis 1-0 atas Persita di Stadion Brawijaya Kediri, Rabu (18/9/2024).
Playmaker kebangsaan Portugal, Ze Valente kali ini jadi aktor kemenangan. Set piece eks pemain PSS Sleman dan Persebaya Surabaya itu meluncur mulus pada menit 22.
Marcelo Rospide jelas menyambut antusias kemenangan perdana di hadapan suporter sendiri. Hasil yang juga menjaga tren tak terkalahkan tim setelah 2 kali imbang.
“Hasil yang sangat penting untuk mengangkat mentalitas pemain,” ucap pelatih Persik tersebut saat press conferrence.
Sejatinya, tim tuan rumah bisa menang lebih banyak. Namun sejumlah peluang Ezra Walian dkk gagal berbuah gol dan ditambah aksi cemerlang kiper Persita.
“Setidaknya ada 2 peluang emas, tapi kiper lawan lakukan aksi save bagus. Kami melalui laga yang sulit, karena Persita juga main luar biasa,” tambah dia.
Kemenangan ini mengantar Persik naik ke urutan 7 pada klasemen susunan Liga Indonesia Baru dengan 8 poin. Hasil ini juga modal untuk away menantang Persis Solo (23/9/2024).
Baca Juga : Drama 2 Penalti, Persik Kediri Gagalkan Kemenangan Barito Putera
Kemenangan Persik Ternoda
Sayangnya, kemenangan tim Macan Putih atas Persita ternoda oleh kericuhan di ujung pertandingan, tepatnya pada 1 menit dari 2 menit extra time babak kedua.
Waktu itu, ada pemain Persik yang cedera. Namun, pihak Persita ngotot untuk melanjutkan laga karena sedang berjuang mengejar ketinggalan gol.
Dari sini lah, kericuhan terjadi lantaran beberapa anggota ofisial tim terpancing emosi. Amri Nurhadi sebagai wasit lantas melakukan review dari video asisstent referee (VAR).
Dia lantas melayangkan kartu merah kepada Irsyad Maulana, yang berada di bench Persita. Sedangkan di kubu Persik, wasit mengusir satu ofisial tim dengan kartu merah.
Bukan Contoh Baik
Kedua tim pun sebenarnya tak ingin kericuhan terjadi. Pasalnya, pertandingan sudah berjalan cukup menarik setelah terjadi jual beli serangan.
“Tapi itu sudah menjadi bagian permainan. Sudah normal terjadi dalam sepak bola karena tensi tinggi. Semoga ke depan tidak terjadi lagi,” ucap pelatih Persik, Marcelo Rospide.
Kericuhan ini pula yang menyebabkan pertandingan Persik versus Persita yang harusnya berakhir menit 92, harus molor hingga 104 menit di lapangan.
“Ini bukan contoh yang baik untuk suporter dan sepak bola Indonesia yang tengah berkembang lebih baik. Kalau soal VAR, sejauh ini sudah berjalan cukup efektif,” tandas pelatih Persita, Fabio Lefundes.
Baca Juga : Arungi Pekan 5, Madura United Pastikan Tanpa Pelatih Kepala