Table of Contents
Totalsports.id – Arema FC harus puas berbagi poin saat mengawali kompetisi Liga 1 2024/2025 melawan Dewa United di Stadion Soepriadi Blitar, Senin (12/8/2024).
Tak ada gol yang tercipta dari jual beli serangan kedua tim sepanjang 90 menit. Penyebabnya, tak lain adalah kualitas lapangan yang dibawah standar.
Ya, keputusan klub berlogo singa bermarkas di Blitar memang menguntungkan dalam hal jarak tempuh sekira 2 jam dari Malang.
Namun, mereka tampaknya lupa dengan persiapan nonteknis lainnya. Yakni soal kualitas lapangan yang jauh dibawah standar kompetisi Liga 1.
Sebagaimana diketahui, Stadion Soepriadi merupakan markas PSBK Blitar, klub yang berkompetisi di Liga 3 Jatim.
Sehingga, keputusan Arema FC bermarkas di sana menjadi pengalaman pertama stadion berkapasitas 10 ribu penonton itu menggelar pertandingan Liga 1.
Dan sebagaimana kondisi lapangan klub Liga 3, permukaan tanah maupun rumput kurang rata. Hal ini yang jadi penyebab pertandingan tak enak ditonton.
Aliran bola permainan banyak tersendat, hingga beberapa pemain tersungkur cedera karena salah tumpuan, jadi pemandangan yang jamak terlihat sepanjang laga.
Baca Juga : Laga Home Perdana BRI Liga 1, Persik Kediri Alami Kekalahan Dari Bali United
Arema FC Enggan Mengeluh
Kendati demikian, Tim Singo Edan enggan mengeluh dalam menyikapi kondisi lapangan home base barunya itu yang jauh dari kata standar Liga 1.
Joel Cornelli menilai, bahwa hasil imbang 0-0 melawan Dewa United tetap patut disyukuri. Meski secara permainan, anak asuhnya gagal berkembang.
“Sebelumnya kami bermain di lapangan yang bagus saat Piala Presiden. Jadi, pemain sudah siap bermain dengan kondisi lapangan seperti ini,” tukas pelatih Arema FC itu dalam press conferrence.
“Hasil imbang tidak begitu buruk, karena kami dapat satu poin. Tim ini akan terus berkembang lebih baik,” tambah pelatih kebangsaan Brasil tersebut.
Dewa United Kecewa
Di lain sisi, Dewa United tampak kecewa dengan hasil satu angka ini. Terlebih, permainan Egy Maulana Vikri dkk tak berkembang karena kondisi lapangan.
“Kualitas lapangan tidak membantu kami berkembang. Tapi kami harus menerima hasil ini,” ungkap pelatih tim, Jan Olde Riekerink.
“Secara permainan, kami harus terus belajar. Masih ada beberapa kesalahan mendasar dari pemain,” pungkas juru taktik kebangsaan Belanda tersebut.
Dewa United sejatinya lebih unggul dalam hal permainan dan peluang. Sayang, gol Septian Bagaskara pada menit ke-2 pertandingan dianulir wasit karena posisinya off-side lebih dulu.
Baca Juga : Dinilai Fair, Wasit Madura United Kontra Malut United Tuai Apresiasi